Selamat Datang

Selamat Datang, Diharapkan bersedia untuk memberikan komentar dan saran. Terima Kasih

Kamis, 03 Februari 2011

Latihan Membuat Proposal Penelitian ""OPINI MAHASISWA TUGAS BELAJAR (TB) DAN MAHASISWA IKATAN DINAS (ID) TERHADAP PENGELOLAAN MENU MAKANAN DIDAPUR SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG ""

Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di bawah Kementerian Sosial RI (dulu Departemen Sosial) yang menyelenggarakan pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial dengan Akreditasi “A” berdasarkan surat keputusan Badan Akreditasi Nasional (BAN) perguruan tinggi nomor : 005/BAN-PT/Ak-II/Dipl-IV/XII/2005, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 57 tahun 1984 bahwa Lulusan Diploma IV diberi penghargaan setara sama dengan lulusan Program Strata I (S1).



OPINI MAHASISWA TUGAS BELAJAR (TB) DAN MAHASISWA IKATAN DINAS (ID)
TERHADAP PENGELOLAAN MENU MAKANAN DIDAPUR
SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG

A. Latar Belakang
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di bawah Kementerian Sosial RI (dulu Departemen Sosial) yang menyelenggarakan pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial dengan Akreditasi “A” berdasarkan surat keputusan Badan Akreditasi Nasional (BAN) perguruan tinggi nomor : 005/BAN-PT/Ak-II/Dipl-IV/XII/2005, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 57 tahun 1984 bahwa Lulusan Diploma IV diberi penghargaan setara sama dengan lulusan Program Strata I (S1).
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi profesional dalam bidang Ilmu dan Teknologi Pekerjaan Sosial. Sejak berdiri tahun 1959 sampai dengan tahun 2008 STKS telah menghasilkan lulusan sebanyak 10.744 orang lulusan yang tersebar diberbagai instansi pemerintah, swasta, maupun lembaga-lembaga internasional seperti UNHCR, UN-OCHA, UNDP, UNICEF, Word Bank dan lain-lain.
Sampai dengan angkatan tahun 2008 STKS mempunyai dua jurusan yakni Jurusan Pengembangan Sosial Masyarakat (PSM) yang bertujuan menghasilkan pekerja sosial yang memiliki kompetensi dalam bidang pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan masyarakat(community development, dan analisis kebijakana sosial (sosial policy analysis). Kemudian untuk jurusan Rehabilitasi Sosial (Resos) yang bertujuan menghasilkan pekerjaan sosial klinis serta mahir dalam mengimplementasikan program pelayanan sosial klinis.
Dosen STKS Bandung sebagian besar adalah terdiri dari dosen tetap sebanyak 69 orang, yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang kesejahteraan sosial atau pekerjaan sosial dan Ilmu-ilmu sosial lainnya dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3 serta dosen tidak tetap yang berasal dari perguruan tinggi lainnya.
Mahasiswa STKS Bandung terdiri dari mahasiswa Tugas Belajar (TB), Ikatan Dinas (ID), Ijin belajar (IB) dan Penerima Bantuan Biaya Pendidikan (PBBP).
Adapun biaya yang ditanggung oleh Kementerian Sosial RI melalui Sekolah Tinggi Kesejateraan Sosial (STKS) Bandung untuk mahasiswa Tugas belajar (TB) dan Pemerintah Daerah untuk mahasiswa Ikatan Dinas (ID) adalah :
1. Biaya SPP
2. Biaya Registrasi
3. Biaya Sumbangan sarana prasarana
4. Biaya Pakaian seragam
5. Biaya Jaket almamater
6. Biaya Pengenalan Program Institusi (PPI)
7. Biaya Latsar penanggulangan bencana
8. Biaya Makan 3 X sehari
9. Biaya Asrama
Dari komponen tersebut diatas walaupun ditanggung Kementerian Sosial RI melalui Sekolah Tinggi Kesejateraan Sosial (STKS) Bandung untuk mahasiswa Tugas belajar (TB) dan Pemerintah Daerah untuk mahasiswa Ikatan Dinas (ID) namun masih banyak kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya. Fakta tersebut dapat dilihat dari banyaknya keluhan-keluhan yang diutarakan oleh Mahasiswa TB dan ID baik kepada sesama rekan mahasiswa maupun kepada pihak yang terkait seperti lembaga STKS. Komponen yang mendapat perhatian dari mahasiswa TB dan ID antara lain sebagai berikut
1. Makan 3 kali sehari
2. Asrama
3. Pakaian Seragam
Dari 3 komponen ini yang banyak dan sering dikeluhkan adalah persoalan makan 3 kali sehari, yakni makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam. Keluhan-keluhan ini sudah sering atau bahkan sangat-sangat sering disampaikan kepada pihak yang terkait seperti pihak Dapur STKS yang memberikan pelayanan secara langsung maupun pihak lembaga STKS yang mempunyai kewenangan terhadap pelayanan keseluruhan yang ada di STKS, baik secara individu-individu mahasiswa maupun kelompok-kelompok mahasiswa. Meskipun sudah seringkali disampaikan namun tidak membuat perubahan-perubahan yang berarti, sehingga puncaknya pernah terjadi pada sekitar bulan Agustus tahun 2009 yang mana terjadi demo dilakukan oleh mahasiswa TB dan ID. Namun sangat disayangkan meskipun sudah berdemo menyampaikan aspirasi secara frontal dan bersama-sama, keluhan-keluhan yang menyangkut pelayanan pengelolaan menu makanan didapur STKS tidak mendapat perhatian serius sampai saat ini.
Penulis yang merupakan mahasiswa TB angkatan 2008 jurusan PSM tentunya juga sangat merasakan bagaimana pelayanan pengelolaan menu makanan didapur STKS. Menurut penulis pengelolaan menu makanannya sangat tidak memperhatikan kebutuhan dari mahasiswa TB dan ID, mulai dari selera, kuantitas dan kualitas makanan, dan lain sebagainya. Penulis mempunyai asumsi bahwa makanan mempunyai dampak terhadap mutu dan kualitas diri seseorang, sehingga apabila makanannya baik maka hasil mutu dan kualitas diri seseorang juga akan baik, namun juga bisa sebaliknya apabila makanannya kurang baik maka hasil mutu dan kualitas diri seseorang juga akan kurang baik (tinjauan pustaka teorinya perlu dicari). Apabila asumsi dan teori tersebut benar adanya maka sangat dikhawatirkan akan membawa dampak maupun pengaruh kurang baik terhadap mutu dan kualitas mahasiswa TB dan ID yang merupakan calon pekerja sosial profesional.
Untuk itulah penulis mempunyai alasan tentang penelitian ini, dimana hasil dari penelitian ini dapat dijadikan data laporan kepada pihak-pihak terkait seperti rekanan yang mendapat yang kontrak menyediakan makan 3 kali sehari, lembaga STKS maupun bila diperlukan dan dimungkinkan karena tidak mendapatkan perhatian yang serius dapat dijadiakan sebagai bahan laporan dan pengaduan ke Kementerian Sosial dalam hal ini Badan Pendidikan Dan Penelitian Kesejahteraan Sosial

B. Permasalah Penelitian
Berdasarkan fakta-fakta yang mendasari tersebut, maka dinilai penting oleh penulis untuk diadakan penelitian tentang Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, maka peneliti menetapkan rumusan masalah, yaitu
1. Bagaimana Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Pagi (sarapan) Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
2. Bagaimana Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Siang Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
3. Bagaimana Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Malam Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung




C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan penelitiana diatas, Penelitian yang peneliti lakukan tentang Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, bertujuan untuk :
1. Mengetahui Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Pagi (sarapan) Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
2. Mengetahui Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Siang Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
3. Mengetahui Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Malam Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung

D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Konseptual
Penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan manfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dibidang pekerjaan sosial dengan kelompok (social work with group) dalam hal advokasi sosial, khususnya dalam melihat Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.
Kemudian melalui Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan wacana tentang arti pentingnya Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung. Dengan harapan terwujudnya kualitas gizi dan kesehatan yang baik dimana akan berdampak pada meningkatnya semangat dan mutu mahasiswa Tugas Belajar (TB) dan mahasiswa Ikatan Dinas (ID) dalam menempuh pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan data informasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan menu makanan di dapur STKS, sehingga Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung dapat dilakukan secara baik dan sesuai dengan prosedur yang ada.

E. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Opini
Menurut Efendy, opini merupakan respon yang diberikan seseorang yaitu komunikan (penerima pesan) kepada komunikator (orang yang menyampaikan pesan) yang sebelumnya telah memberikan stimulus berupa pertanyaan.
Menurut William Albig, Opini merupakan expressed statemant yang bisa diucapkan dengan kata-kata. Secara garis besar opini dapat didefinisikan sebagai “apa yang telah dinyatakan oleh seseorang dalam menjawab suatu pertanyaan”.
2. Tinjauan Tentang Mahasiswa Tugas Belajar (TB)
Menurut Bab 1 ketentuan umum pasal 1 keputusan ketua STKS Bandung nomor : 858/SK.KET/STKS/VII/2008 tentang pengertian mahasiswa Tugas Belajar (TB) adalah calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau pegawai negeri sipil baik pusat maupun daerah yang telah mendapatkan ijin/rekomendasi dari instansi asal.
3. Tinjauan Tentang Mahasiswa Ikatan Dinas (ID)
Menurut Bab 1 ketentuan umum pasal 1 keputusan ketua STKS Bandung nomor : 858/SK.KET/STKS/VII/2008 tentang pengertian mahasiswa Ikatan Dinas (I) adalah mahasiswa yang dikirim oleh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten kota.

4. Tinjauan Tentang Pengelolaan
Dalam kamus bahasa indonesia pengelolaan adalah melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain. (tinjauan pustakanya perlu diperbanyak lagi)
5. Tinjauan Tentang Menu Makanan
Menu makanan menurut kamus bahasa indonesia adalah daftar atau rangkaian jenis makanan yang tersedia dan dapat dihidangkan. (tinjauan pustakanya perlu diperbanyak lagi)
6. Tinjauan Tentang Dapur
Menurut kamus bahasa indonesia adalah bagian rumah/bangunan yang dipergunakan sebagai tempat memasak. (tinjauan pustakanya perlu diperbanyak lagi)
7. Pelayanan Pekerjaan Sosial
National association of social workers (NASW) dalam Zastrow (1999) mengemukakan pekerjaan social sebagai berikut :
“Social work is the professional activity of helping individuals, groups of communities to enhance or restore their capacity for social functioning and to create societal conditions favorable to their goal” (Zastrow 1999:P.5).

“Pekerjaan sosial adalah aktivitas professional dalam membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan dan memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi social da untuk menciptakan kondisi sosial yang memungkinkan mereka untuk mencapai tujuannya”.

International Association of School of Social Work dan International Federation of Social Workers, 2001 menyatakan konsep pekerjaan social sebagai berikut:
“The social work profesion promotes social change, problem solving in human relationsifs and the empowerment and liberation of people to enhance well-being.utilising teoris of human behavior and social system, social work intervenes at the point where people interact with their environments. Principals of human rights and social justice are fundamental to social work” (Parker, 2005:P.7).

“Pekerjaan sosial mendukung adanya perubahan social, pemecahan masalah yang berhubungan dengan relasi kemanusiaan, pemberdayaan dan kebebasan untuk meningkatkan kesejahteraan. Pekerjaan sosial menggunakan teori-teori tentang perilaku manusia dan system-sistem sosial, dan intervensi pekerjaan sosial di arahkan pada interaksi manusia dengan lingkungannya. Prinsip hak asasi manusia dan keadilan sosial menjadi dasar dalam praktik pekerjaan social”.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa fokus utama pelayanan pekerjaan sosial adalah meningkatkan keberfungsian sosial (social functioning) melalui intervensi yang bertujuan untuk bermakna dalam meningkatkan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah yang dialaminya. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari individu (berhubungan dengan kondisi psikologis) maupun masalah yang berasal dari proses interaksi individu dengan lingkungannya.
8. Tinjauan Tentang Advokasi Pekerja Sosial
Advokasi pada hakekatnya merupakan salah satu peranan dalam pekerjaan sosial. Mickelson dalam Sheafor dan Horejsi (2003) mendefinisikan advokasi pekerjaan sosial sebagai “the act of directly representing, defending, intervening, supporting, or recommending a course of action on behalf of one or more individuals, groups, or communities with the goal of securing and retaining social justice”. Berdasarkan definisi tersebut, advokasi pekerjaan sosial merupakan tindakan yang secara langsung mewakili, mempertahankan, mencampuri, mendukung, atau merekomendasikan tindakan tertentu untuk kepentingan satu atau lebih individu, kelompok, atau masyarakat dengan tujuan untuk menjamin atau menopang keadilan sosial. Definisi lain dikemukakan oleh Schneider dan Lester (2001), “Social work advocacy is the exclusive and mutual representation of a client(s) or a cause in a forum, attempting to systematically influence decision making in an unjust or unresponsive system(s)”. Schneider dan Lester mendefinisikan advokasi pekerjaan sosial sebagai perwakilan eksklusif dan timbal balik untuk seorang atau beberapa klien atau untuk sebuah perkara dalam sebuah forum, upaya sistematik untuk mempengaruhi pengambilan keputusan dalam sistem yang tidak adil atau tidak responsif.
Selanjutnya, menurut Sheafor dan Horejsi, tindakan advokasi bertujuan untuk membantu klien dalam menegakkan hak-hak mereka untuk menerima sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan atau untuk memberikan dukungan aktif terhadap perubahan-perubahan kebijakan dan program-program yang memiliki efek negatif pada klien baik secara individual maupun kelompok

F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survey deskriptif. Penelitian deskriptif adalah dengan maksud untuk mencari fakta dengan interpretasi yang tepat.
Menurut Suryadi Suryabrata (1983:18), penelitian deskriptif adalah
“Suatu metode dalam penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”
Dalam penelitian untuk mengetahui Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung digunakan desain penelitian survey deskriptif di mana bertujuan untuk memperoleh gambaran secara nyata bentuk tentang Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.
2. Sumber Data, Populasi dan Sampel
a. Sumber Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber primer dan sumber sekunder, sebagai berikut:
1) Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, dalam penelitian ini yang dikatakan sebagai data yang bersumber dari Mahasiswa Tugas Belajar (TB) dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID)
2) Sumber sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data sebagai sumber sekunder dapat diberikan oleh orang lain atau dokumentasi suatu peristiwa, dalam hal ini Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah
- Data mengenai jumlah mahasiswa TB dan ID, data anggaran biaya makan untuk mahasiswa TB dan ID yang diperoleh dari lembaga STKS.
- Dokumentasi hasil laporan observasi Mahasiswa Tugas Dolly Belta Hemawan tahun 2009 yang berisi informasi singkat tentang Respon Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung tahun 2009.
b. Populasi
Menurut Iskandar dan Carolina Nitimiharjo (1991:83) mengemukakan bahwa “populasi merupakan ciri individu dengan kualitas serta ciri-ciri tertentu”.
Populasi merupakan unit analisis yaitu objek yang akan diteliti adalah seluruh mahasiswa Tugas Belajar (TB) dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung mulai angkatan 2007 s.d 2010 adalah berjumlah 392 orang. (data tersebut baru prediksi karena belum dikonfirmasi dengan pihak lembaga STKS)
c. Penarikan Sampel
Sampel yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak (random sampling) dengan sistem Equi-Probability, artinya setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel dengan langkah-langkah sebagai berikut
1) Langkah pertama menetapkan jumlah populasi penelitian yaitu menarik sampel dengan random sampling fraction sebesar 10 % dari 392 Mahasiswa TB dan ID STKS Bandung, maka didapatlah 80 orang mahasiswa sampel dengan menggunakan rumus :

Keterangan
n : jumlah sampel yang dicari
N : jumlah populasi
a : nilai fraction






Jadi yang menjadi sampel pada penelitian ini sebanyak 80 orang Mahasiswa TB dan IB STKS
2) Langkah kedua membuat daftar calon responden/tabel bilangan random yang berisi angka-angka yang disusun dalam tiga digit. Kemudian menentukan interval fraksi menggunakan rumus i/k, sebanyak 10 % dari 80 calon responden yaitu sebanyak 8 nomor kartu undian
3) Langkah ketiga, setelah mendapatkan interval dari 10 % dari nomor tersebut kemudian memberi nomor 1-8 pada kertas undian, selanjutnya kertas tersebut digulung dan dimasukan kedalam wadah dan diaduk. Angka yang keluar /muncul menentukan siapa yang berhak menjadi responden, kemudian kelipatan angka tersebut disesuaikan sebanyak jumlah responden yang dibutuhkan sebagai sampel dalam penelitian ini

3. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket
Angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk kuisoner atau daftar pernyataan yang diisi oleh responden tanpa kehadiran peneliti. Opini atau pendapat dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Likert yaitu teknik penskalaan pernyataan sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Angket dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan niali skalanya yang menggunakan kategori jawaban “Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (R), Tidak setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)”.
Agar responden menyadari bahwa angket itu sangat berguna dan penting untuk kepentingan penelitian, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Dalam angket penelitian tersebut, peneliti berusaha menjelaskan bahwa penelitian ini tidak untuk menilai jawaban yang benar ataupun salah, serta data responden yang bersifat pribadi akan dijaga kerahasiaannya.
2) Peneliti menyertakan pedoman atau petunjuk pengisian angket disertai dengan alternatif jawabannya.
3) Peneliti berupaya menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dimengerti untuk memudahkan pemahaman responden terhadap item-item pernyataan.
4) Mekanisme pengumpulan data melalui angket ini dilakukan dengan cara mendatangi responden pada masing-masing tempat tinggal baik yang tinggal di asrama maupun kost dan lain-lain.
5) Peneliti memberikan tenggang waktu satu minggu kepada responden untuk mengisi angket yang telah disediakan oleh peneliti.
b. Studi Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data selain responden berupa catatan-catatan yang berhubungan, seperti dalam hal ini adalah Dokumentasi hasil laporan observasi Mahasiswa Tugas Dolly Belta Hemawan tahun 2009 yang berisi informasi singkat tentang Respon Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung tahun 2009.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap responden mengenai keadaan fisik seperti lingkungan, aktifitas sehari-hari, dan lain-lain dari mahasiswa TB dan ID STKS
4. Defenisi Operasional
Untuk membatasi dan memperjelas konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian, berikut dirumuskan definisi operasionalnya sebagai berikut :
a. Opini yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapat mahasiswa TB dan ID dikaitkan dengan pengelolaan menu makanan didapur STKS bandung
b. Mahasiswa Tugas Belajar (TB) dan Ikatan Dinas (ID) dalam penelitian ini adalah yang sesuai dengan Menurut Bab 1 ketentuan umum pasal 1 keputusan ketua STKS Bandung nomor : 858/SK.KET/STKS/VII/2008
c. Pengelolaan Menu Makanan dalam penelitian ini adalah penyediaan makanan yang diberikan oleh dapur STKS Bandung

5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Pengujian reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument penelitian. Sebua instrument penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang dinginkan peneliti dan dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat. Jenis pengujian data atau validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi atau validitas muka dengan melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing.
Pengujian reliabilitas adalah suatu kemampuan instrument guna mengukur secara konsisten terhadap fenomena yang dirancang untuk diukur. Jenis alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu skala untuk mengukur sikap-sikap responden terhadap masalah-masalah tertentu dalam hal ini Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.

6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2008; hal 244).
Peneliti dalam menganalisa data menggunakan teknik analisa data kuantitatif. Teknik analisa data kuantitatif dimaksud bahwa data yang diperoleh disajikan dalam bentuk table berisi angka-angka dan dihitung rata-rata prosentasenya. Kemudian data tersebut diungkapkan melalui uraian kalimat logis dan sederhana sehingga dapat memperoleh gambaran yang jelas dari data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi angka-angka yang dihitung rata-rata prosentasinya tersebut. Dalam teknik analisa data ini peneliti melakukan Langkah-langkah yang meliputi :
a. Pengelompokan data kedalam kelompok-kelompok yang sama sehingga data bermakna untuk menjawab permasalahan.
b. Membuat tabulasi data.
c. Membuat table frekuensi.
d. Menentukan kriteria skor total responden untuk:
1) Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Pagi (sarapan) Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
2) Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Siang Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
3) Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Malam Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
a) Kriteria skor
 Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pernyataan
 Skor terendah = nilai terndah x jumlah pernyataan
 Range = skor tertinggi – skor terendah
b) Menentukan banyakanya kelas interval (k)
Banyakanya kelas interval, ditentukan kedalam lima (5 tingkatan) yaitu
 Sangat setuju (SS) / respon sangat positif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung.
 Setuju (S) / respon positif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung
 Ragu-ragu (RG) / respon antara positif dan negatif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung
 Tidak setuju (TS) / respon negatif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung
 Sangat tidak setuju (STS) / respon sangat negative terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung
c) Menentukan interval kelas (i)dengan rumus :
Dimana :
i = interval kelas
R = Range
k = 5

d) Menginterpretasikan hasil proses analisis data
Interpretasi hasil proses analisis data, peneliti lakukan secara sederhana, dimana kategori jawaban responden dikaitkan dengan opini responden, yaitu :
 Jika total skor responden termasuk dalam kategori sangat setuju (SS) berarti responden mempunyai respon sangat positif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung.
 Jika total skor responden termasuk dalam kategori setuju (S) berarti responden mempunyai respon positif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung.
 Jika total skor responden termasuk dalam kategori ragu-ragu (RG) berarti responden mempunyai respon antara positif dan negatif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung.
 Jika total skor responden termasuk dalam kategori tidak setuju (TS) berarti responden mempunyai respon yang negatif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung.
 Jika total skor responden termasuk dalam kategori sangat tidak setuju (STS) berarti responden mempunyai respon yang sangat negatif terhadap opini pengelolaan menu makanan didapur STKS Bandung.




DAFTAR PUSTAKA

Moh Natzir. 2005. Metode Penelitian. Jakarta; Ghalia Indonesia

Irawan Soehartono.2008.Metode Penelitian Sosial.Bandung; PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Zastrow, Charles. 2007. The Practice Of Social Work: A Comprehensve Worktext. Eight Edition. USA: Thompson Brroks/Cole

Bahan Ajar Penelitian Kuantitatif Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial 2010





JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
No Kegiatan Tahun 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Studi Literatur
2 Menyusun rancangan penelitian, lokasi dan pengajuan proposal judul
3 Seminar proposal
4 Membuat instrument penelitian
5 Mengurus izin penelitian
6 Menjajaki dan menilai lapangan
7 Memilih dan memanfaatkan informan
8 Menyiapkan perlengkapan penelitian
9 Pengumpulan data penelitian
10 Bimbingan penyusunan laporan
11 Pengesahan laporan





ANGKET

Identitas Responden

Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Umur :
Status Mahasiswa : TB / ID
Asala Daerah :

A. Opini Mahasiswa Tugas Belajar (TB) Dan Mahasiswa Ikatan Dinas (ID) Terhadap Pengelolaan Menu Makanan Didapur Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
NO PERNYATAAN SKOR JAWABAN
SS S RR TS STS
1 Setiap hari saya makan didapur STKS
2 Saya makan 3 kali sehari didapur STKS
3 Menu makanan didapur STKS sesuai dengan selera saya
4 Menu makanan didapur STKS sudah sesuai dengan standar 4 sehat 5 sempurna
5 Menu makanan didapur STKS telah memenuhi standar kesehatan
6 Saya tidak setiap hari makan didapur STKS karena Asrama saya jauh dari Kampus
8 Kalau ada uang saya tidak makan didapur STKS
9 Saya sangat senang makan didapur STKS
10 Keadaan diruang tempat meletakan dan membagikan makanan sangat bersih
11 Pengelolaaan menu makanan diawasi oleh ahli gizi secara profesinal
12 Pengelolaan menu makanan diawasi oleh ahli kesehatan secara profesinal
13 Saya sangat tidak puas dengan pelayanan pengelolaan menu makanan didapur STKS
14 Makan didapur STKS diganti dengan pemberian uang seperti mahasiswa Spesialis satu (SP 1)

































2 komentar:

  1. Waahh,, Proposal Penelitiannya Bagus Bang,,, Saya ajah masih ga karu-karuan kalo suruh bikin Proposal penelitian he he he

    Salam semangat selalu ^^

    BalasHapus
  2. he3, belajar memposting karya sendiri, meskipun msh acak2, diharapkan ada kritik dari teman2 yg bersifat positif. siapa tahu di acc untuk Judul KIA nanti,

    BalasHapus