Selamat Datang

Selamat Datang, Diharapkan bersedia untuk memberikan komentar dan saran. Terima Kasih

Selasa, 23 November 2010

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG

PROFIL

Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian Sosial RI yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial dan Program Pascasarjana Spesialis Pekerjaan Sosial. STKS berdiri sejak tahun 1964 sebagai peningkatan dari Kursus Kejuruan Sosial Tingkat Tinggi (KKST) dan berjangka waktu pendidikan selama 2 (dua) tahun, yang sebelumnya berbentuk Kursus Dasar Sosial A (KDSA) yang didirikan tahun 1957 dan berjangka waktu pendidikan selama 1 (satu) tahun. Sampai dengan tahun 1970, STKS Bandung hanya menyelenggarakan pendidikan Profesional Pekerjaan Sosial Tingkat Sarjana Muda. Pada tahun 1971 Program Pendidikan STKS ditingkatkan dengan dibukanya program sarjana (S1). Dengan adanya ketentuan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang dihapuskannya program sarjana muda, maka sejak tahun 1985 selain jenjang pendidikan S1, STKS juga menyelenggarakan program pendidikan jenjang Diploma III, kemudian jenjang pendidikan program Diploma IV dimulai sejak tahun akademik 1989/1990.

Sampai tahun 2007, jumlah lulusan STKS sebanyak 10.627 orang, terdiri atas lulusan program pendidikan KDSA, KKST, Sarjana Muda, Diploma III, Sarjana (S1) dan Diploma IV, serta Pascasarjana (S2). Alumni STKS Bandung tersebar di berbagai instansi pemerintah, swasta maupun lembaga-lembaga internasional (UNHCR, UNICEF, UNDP, UNOCHA dll.).

Pada tanggal 18 Januari 2001 status STKS sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan dikukuhkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2001. Adapun Organisasi dan Tata Kerja STKS Bandung dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor: 24 PEG-HUK/2002, dan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor: 51/HUK/2006 tentang Statuta STKS Bandung.

Disamping itu, berdasarkan Surat Persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI Nomor: 15/D/T/05 tanggal 10 Januari 2005, mulai tahun akademik 2006 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung menyelenggarakan Program Studi Profesi Pekerjaan Sosial (Spesialis-1/Sp-1). Program Pendidikan Spesialis-1 (Sp-1) Pekerjaan Sosial ini meliputi 2 (dua) konsentrasi yaitu Konsentrasi Pekerjaan Sosial Sosial Klinis dan Konsentrasi Pekerjaan Sosial Komunitas.

Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 005/BAN-PT/Ak-II/Dpl-IV/XII/2005 tanggal 8 Desember 2005, tentang Hasil dan Peringkat Akreditasi Program Studi Untuk Program Diploma IV (D-IV) Di Perguruan Tinggi, peringkat akreditasi untuk STKS Bandung adalah "A".

VISI DAN MISI
Visi STKS Bandung

Pada tahun 2010 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung sebagai Pusat Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknologi Pekerjaan Sosial

Misi STKS Bandung

Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Pekerjaan Sosial
Melakukan Penelitian Kesejahteraan Sosial
Menyelenggarakan dan meningkatkan pelayanan sosial melalui Pengabdian kepada Masyarakat
Menyelenggarakan kerjasama dalam dan luar negeri


SASARAN

Besarnya potensi sasaran calon mahasiswa STKS dari pegawai Depsos RI, pegawai pemerintah daerah, didorong pula oleh semakin kompleksnya permasalahan sosial yang sering terjadi di daerah. Permasalahan-permasalahan tersebut seringkali ditangani oleh pihak-pihak atau orang-orang yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kompeten. Oleh karena itu, STKS Bandung mempunyai kewajiban untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia, terutama dalam bidang pembangunan kesejahteraan sosial.

Selain pegawai pemerintah, potensi sasaran calon mahasiswa juga adalah pegawai Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam penanganan masalah sosial, pegawai panti sosial swasta, yayasan/organisasi Sosial, rumah sakit, industri dan orang/pihak yang ingin mengembangkan wawasan, pengetahuan serta keterampilan Pekerjaan Sosial baik pekerja sosial pada setting mikro maupun makro.

Dosen dan Kurikulum
DOSEN

Tenaga pengajar STKS sebagian besar terdiri atas Tenaga Pengajar Tetap (95%) yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial dan ilmu-ilmu Sosial lainnya dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3 serta Tenaga Pengajar Tidak Tetap yang berasal dari perguruan Tinggi di Kota Bandung.

Dosen Tetap Jurusan PSM :

· Drs. Bambang Sugeng, M.P.
· Dra. Hj. Neni Kusumawardhani, M.S.
· Dra. Hj. Meilani Dewi S., M.S.
· Dra. Hj. Nurani Kusnadi, M.Si.
· Dra. Hj. Emilia Hambali, M.P.
· Dra. Ellya Susilowati, M.Si.
· Drs. Dede Kuswanda, M.Si.
· Drs. Edi Suhanda, M.Si.
· Dra. Ella Nurlela, M.Si.
· Dra. Hj. Ernalia Lia Syaodih, M.Si.
· Dra. Teta Riasih, M.P.
· Dra. Hj. Susilawati, M.Si.
· Dra. Dwi Yuliani, M.Si.
· Dra. Lina Favourita S., M.Si.
· Dra. Tuti Kartika, M.Si.
· Drs. Suradi, M.Si.
· Dra. Nurjanah, M.Pd.
· Dra. Rokna Murni, M.P.
· Drs. M. Ilyas, M.Ag. M.P.S.Sp.
· Dra. Hj. Decky Irianti, M.P.
· Dra. Endah Dwi Winarni, M.Si.
· Hj. Diana, SE, M.P.
· Dra. Yuti Sri Ismudiyati, M.Si.
· Edi Suharto, M.Sc. Ph.D
· Drs. Aribowo, M.Si
· Dr. TM. Marwanti, M.Si.
· Drs. Aries Effendi Ilyas, MP.
· Dr. Didiet Widiowati, M.Si.
· Dr. Bambang Rustanto, M.Hum.
· Drs. Ramli, M.Pd.
· Dra. Popon Sutarsih, M.Pd.
· Dra. R. Betty Widhiaharti, M.Si.
· Aep Rusmana, S.Sos, M.Si.
· Dra. Yana Sundayani, M.Pd

Dosen Tetap Jurusan REHSOS :

· Dr. Herry Koswara, M.Si.
· Dr. Hj. Carolina Nitimihardjo, M.S.
· Drs. Nono Sutisna, M.H.
· Drs. Sri Widodo PS, M.Si.
· Dra. Hj. Meiti Subardhini, M.Si
· Drs. A. Nelson Aritonang, M.S.S.W.
· Dra. Krisna Dewi, M.Si.
· Drs. Bambang Indrakentjana, M.Pd.
· Drs. Epi Supiadi, M.Si.
· Dra. Dorang Luhpuri, SIP, M.S.W.
· Dra. Nurrohmi, M.Pd.
· Drs. Suhendar, M.P.
· Nurhayani Lubis, SH, M.Pd.
· Dra. Milly Mildawati, M.P.
· Dra. Uke Hani Rasalwati, M.Si.
· Drs. Jumayar Marbun, M.Si.
· Dr. Tukino, M.Si.
· Dra. Ami Maryami
· Dr. Kanya Eka Santi, M.S.W.
· Dr. R. Enkeu Agiati, M.Si.
· Drs. Rosyikin, M.Pd.
· Dra. Eni Rahayuningsih, M.P.
· Dra. Nenden Rainy Sundary, M.P.
· Drs. Ajat Sudrajat, M.P.
· Adi Fahrudin, Ph.D.
· Dra. Denti Kardeti, M.Si.
· Dra. Dayne Trikora Wardhani
· Drs. Aam Muharam, M.Si.
· Dra. Yeane EM.Tungga, M.S.W.
· Dra. Kormauli Simanihuruk, M.Si.
· Dra. Paulmaris Yolanda Pella, M.Si.
· Drs. Catur Herry Wibawa, M.M.
· Dra. Rini Hartini RA, M.Pd.
· Moch. Zaenal Hakim, A.Ks, M.Si.
· Dra Hj. Enung Huripah, M.Pd.
· Dra. Ayi Haryani, M.Pd.


KURIKULUM

Jmulah Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh adalah sebanyak 145 SKS yang tersebar dalam 8 semester

Tenaga pengajar STKS sebagian besar terdiri atas Tenaga Pengajar Tetap (95%) yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial dan ilmu-ilmu Sosial lainnya dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3 serta Tenaga Pengajar Tidak Tetap yang berasal dari perguruan Tinggi di Kota Bandung.

PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI (SPESIALIS-1)
PEKERJAAN SOSIAL DASAR

Era persaingan global dewasa ini cenderung lebih banyak dipersepsi dan dimaknai orang hanya dalam nuansa persoalan ekonomi dan politik semata dibandingkan dengan kalkulasi sosial. Hal ini melahirkan ekses pada semakin kompleksnya permasalahan sosial, baik yang bersifat konvensional maupun kontemporer.

Permasalahan tersebut dapat ditangani secara efektif, apabila menggunakan pendekatan holistik dan komprehensif. Pekerjaan Sosial adalah salah satu profesi yang berkompeten mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Permasalahan yang semakin kompleks membutuhkan Pekerja Sosial Spesialis (Spesialized / Skill Social Worker) yang memiliki spesialisasi keahlian dalam penanganan masalah-masalah sosial. Spesialisasi keahlian tersebut mensyaratkan penggunaan pendekatan yang mengintegrasikan sistem, metoda-metoda lanjutan dengan teknik-teknik yang secara empiris tervalidasi serta menggunakan kerangka kerja yang bersifat holistik dan eklektik.

Berdasarkan pemikiran tersebut, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung sebagai pioneer dan center of excellent dalam pendidikan Pekerjaan Sosial di Indonesia berupaya mengembangkan Profesi Pekerjaan Sosial dengan menyelenggarakan Program Pendidikan Spesialis-1 Pekerjaan Sosial.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 15/D/T/05 tanggal 10 Januari 2005, mulai tahun akademik 2006 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung menerima mahasiswa untuk Program Studi Profesi Pekerjaan Sosial (Spesialis-1/ Sp-1).
Program Pendidikan Spesialis-1 (Sp-1) Pekerjaan Sosial ini meliputi 2 (dua) kosentrasi yaitu Konsentrasi Pekerjaan Sosial Klinis dan Konsentrasi Pekerjaan Sosial Komunitas.
Konsentrasi Pekerjaan Sosial Klinis bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan analisis situasi masalah serta kekuatan sosial individu, keluarga, maupun kelompok kecil; Asesmen Psikososial; Terapi Psikososial; Psikopatologi & Pekerjaan Sosial serta mampu menerapkan pendekatan & Teknologi Pekerjaan Sosial Klinis.
Konsentrasi Pekerjaan Sosial Komunitas bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan analisis situasi masalah serta kekuatan sosial, sosial organisasi & masyarakat; Analisis Kebijakan dan Perencanaan Sosial; Pengembangan Kelembagaan & Modal Sosial serta mampu menerapkan Pendekatan & Teknologi Pekerjaan Sosial Komunitas.

VISI

Menjadi Lembaga Pendidikan Pascasarjana terkemuka yang menghasilkan Pekerja Sosial Profesional yang memiliki pengetahuan, keahlian dan nilai Pekerjaan Sosial Spesialis di bidang Pekerjaan Sosial Klinis dan Komunitas.

MISI

Menyelenggarakan pendidikan profesional yang spesifik dan berkualitas dengan pendekatan holistik yang berorientasi pada praktik.
Menghasilkan Pekerja Sosial Spesialis yang memiliki komitmen dan kompetensi di bidang klinis dan komunitas sehingga terwujud profesi yang bermandat, pelaksana yang bermartabat dan pelayanan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

Lembaga Penelitian

Lembaga Penelitian STKS ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai serta didukung oleh sumber daya manusia yang sebagian besar berlatar belakang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di bidang ilmu sosial, khususnya pekerjaan sosial dan berpengalaman secara empiris dalam pembangunan sosial, serta jaringan kerja yang luas akan memudahkan pencapaian tujuan penelitian yang berguna bagi masyarakat.

Saat ini Lemlit STKS mengkonsentrasikan diri pada koleksi data permasalahan pembangunan sosial, kebijakan dan program, model-model penanganan permasalahan sosial dan analisa dampak pembangunan, sebagai fondasi untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan pemerintah.

Tidak kurang dari 100 judul penelitian, dengan obyek penelitian yang cukup beragam, telah dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian STKS Bandung.

Dalam rangka lebih memperluas jangkauan dan mempertajam sasaran, Lembaga Penelitian STKS didukung oleh pusat-pusat kajian (Puska) yang mengembangkan diri dalam bidangnya masing-masing. Pusat-pusat kajian tersebut adalah:

a. Lembaga Studi Pembangunan (LSP)

Lembaga Studi Pembangunan STKS Bandung memiliki 3 (tiga) bidang kegiatan yang terdiri atas:
Divisi Pelayanan Sosial dengan tugas utamanya melaksanakan kegiatan pelayanan sosial melalui pengembangan biro jasa pelayanan sosial, mengembangkan konsep pelayanan sosial, melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemberi pelayanan sosial serta mengembangkan laboratorium pelayanan sosial di masyarakat.
Divisi Pengkajian dan Penelitian Masalah Sosial dengan tugas utamanya melaksanakan kegiatan pengkajian dan penelitian sosial, melakukan publikasi hasil-hasil penelitian sosial serta mengembangkan teknik-teknik penelitian sosial.
Divisi Pengembangan Teknologi Pelayanan Sosial dengan tugas utamanya adalah melaksanakan pengembangan teknologi Pelayanan Sosial maupun mengembangkan konsep-konsep pelayanan sosial.
b. Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi
Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi STKS Bandung melaksanakan kajian-kajian terhadap berbagai aspek permasalahan kebencanaan dan pengungsian melalui sudut pandang profesi pekerjaan sosial, sehingga dapat terwujud suatu disiplin spesifik Pekerjaan Sosial dengan Pengungsi, seperti terlibat langsung dalam penanganan pengungsi Korban Gempa dan Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam. Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi STKS Bandung dalam perjalanannya telah menjalin kerja sama dengan instansi/lembaga yang terkait dengan kepengungsian, diantaranya adalah: DEPARTEMEN SOSIAL RI, UNHCR, UN-OCHA, UNICEF, DEPARTEMEN DALAM NEGERI RI, BNPB, DEPARTEMEN KESEHATAN RI, DEPARTEMEN KIMPRASWIL RI, BANGUN MITRA SEJATI, CERIC, Universitas-universitas / Perguruan Tinggi Jurusan Kesejahteraan Sosial.

c. Pusat Kajian Perempuan dan Keluarga (PUSKAPEGA)

Cita-cita keadilan bagi perempuan dan laki-laki dalam menggunakan hak azasinya hingga kini masih menjadi perjuangan besar. Peran gender yang dikontruksi secara sosial dan kultural pada kenyataannya telah melahirkan ketidakadilan gender dan cenderung menempatkan perempuan pada posisi yang tersubordinatif.
Berdasarkan permasalahan tersebut dipandang perlu membentuk suatu Pusat Kajian Perempuan dan Keluarga sebagai sarana untuk memberikan kontribusi dalam mengatasi permasalahan keluarga maupun dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

d. Pusat Kajian Kelembagaan Lokal dan Pelayanan Masyarakat

Pelayanan masyarakat sebagai salah satu komponen penting dalam pemenuhan tanggung jawab dan perlindungan pemerintah terhadap warganya akan banyak mengalami privatisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan political care dari policy maker (pemerintah untuk lebih memperhatikan kelompok miskin, rentan, UKM/Koperasi.

e. Pusat Kajian Disabilitas

Upaya penanganan penyandang cacat sampai saat ini sudah banyak dilakukan oleh pihak pemerintah maupun masyarakat, namun dipandang masih bersifat parsial baik yang dilakukan melalui panti maupun non panti. Oleh sebab itu penanganan penyandang cacat harus dilaksanakan secara terpadu, berkesinambungan dan bersifat lintas sektoral. Pusat Kajian Disabilitas STKS Bandung melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan penelaahan/pengkajian program pelayanan dan penanganan terhadap disabilitas baik yang dilaksanakan pemerintah, LSM maupun masyarakat.

f. Pusat Kajian NAPZA dan HIV-AIDS

Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI pada Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung, dipandang perlu membentuk organisasi Pusat Kajian NAPZA dan HIV-AIDS STKS Bandung.
Tugas dan fungsi Pusat Kajian NAPZA dan HIV-AIDS Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung adalah melakukan berbagai kajian yang berkaitan dengan NAPZA dan HIV-AIDS serta permasalahannya baik secara teoritis maupun praktis sebagai bahan referensi pendidikan Profesi Pekerjaan Sosial di STKS Bandung pada khususnya dan masyarakat secara umum.

g. Pusat Kajian Lanjut Usia

Bagi lanjut usia yang memiliki kemampuan ekonomi yang mencukupi, kesehatan yang memadai dan memiliki kesiapan untuk memasuki usia tua, mereka dapat merasakan kehidupannya sebagai hal yang menyenangkan. Namun tidak semua lanjut usia dapat melalui kehidupan sehari-harinya dengan cara yang menyenang-kan, karena berbagai faktor seperti kemiskinan, hidup sendiri karena ditinggal orang-orang terdekatnya, ketidakmampuan keluarga memberikan perlindungan atau perawatan menyebabkan sebagian lanjut usia hidup dalam keterlantaran.
Pusat Kajian Lanjut Usia STKS Bandung dengan berbekal ilmu kesejahteraan/ pekerjaan sosial berperan secara aktif dalam mewujudkan pelayanan/penanganan masalah kesejahteraan sosial lanjut usia.

h. Pusat Kajian Komunitas Adat

Pembangunan nasional diperkirakan dapat memberikan kemajuan, yang berarti memberi perlindungan yang lebih aman dan sejahtera bagi semua golongan, lapisan sosial dan suku bangsa di Indonesia. Namun kenyataannya, masih terdapat sejumlah warga masyarakat yang mengalami permasalahan sosial, yaitu warga masyarakat terpencil, baik secara geografis, sosial budaya dan ketidakmampuan mengakses pelayanan sosial dasar. Pusat Kajian Komunitas Adat STKS Bandung yang memiliki keperdulian terhadap permasalahan sosial pada komunitas adat di seluruh provinsi di wilayah Indonesia, merupakan aktivitas profesional Pekerjaan Sosial dengan melakukan berbagai kajian, pemberdayaan, perlindungan sosial dan pengembangan sumber daya komunitas adat.

Lembaga Pengabdian Masyarakat

LPM STKS hadir sebagai jembatan yang mencoba membumikan berbagai konsep dan teori Pekerjaan Sosial ke dalam lingkungan nyata. Implementasi dan pengembangan disain Praktek Pekerjaan Sosial dalam berbagai program pengabdian masyarakat, diharapkan dapat mengikis ketajaman dikotomi antar prkatek dan teori. LPM sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan STKS, bebrupaya mewujudkan Visi STKS untuk menjadikan STKS sebagai Center of Excellent dan Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi Pekerjaan Sosial. Hal ini dicapai melalui kerja sama dengan berbagai pihak pada level organisasional lokal, regional, maupun nasional untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat mikro maupun makro.

LPM sebagai pusat pengamalan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni pekerjaan Sosial bertujuan memajukan pembangunan kesejahteraan sosial pada semua level pemerintahan dan masyarakat.

LPM melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui: Kegiatan pelayanan langsung kepada anggota masyarakat yang kurang beruntung; kegiatan pengembangan kapasistas institusi pelayanan sosial milik pemerintah, masyarakat dan swasta, kegiatan kaji tindak dan pengembangan masyarakat wilayah binaan, kegiatan pelayanan kedaruratan dan bhakti sosial di daerah bencana, kegiatan publikasi karya pengabdian kepada masyarakat, serta memperkuat kerja sama dengan lembaga-lembaga sejenis dan lembaga-lembaga penyelenggara pelayanan sosial serta program pembangunan bidang kesejahteraan sosial, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) STKS memiliki bidang kegiatan yang terdiri atas divisi aplikasi teknologi serta pendidikan dan pelatihan masyarakat dengan tugas utama menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang aplikasi teknologi dan diklat masyarakat. Serta divisi pelayanan masyarakat dengan tujuan utama menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang pelayanan Masyarakat.

Dalam rangka memperluas jangkauan dan mempertajam sasaran, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) STKS didukung oleh pusat-pusat pelayanan yang mengembangkan diri dalam bidangnya masing-masing. Pusat-pusat pelayanan tersebut adalah:
1. Pemberdayaan dan Kebijakan Sosial
2. Kelembagaan Sosial Masyarakat (KSM)
3. NAPZA
4. HIV-AIDS
5. Perempuan
6. Aging Centre
7. Bencana dan Pengungsi
8. Keluarga
9. Disabilitas
10. Anak
11. Komunitas Adat Terpencil (KAT)

Lokasi Kampus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
Jl.Ir.H.Juanda No.367 Bandung Jawa Barat-Indonesia 40135

Telp : +6222-2504838
Fax : +6222-2502962
e-mail : humas@stks.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar