Puluhan hektar sawah milik petani Desa Pasar Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, terancam terendam air laut karena jarak antara bibir pantai dan sawah hanya sekitar 10 meter.
Kepala Desa Pasar Ipuh, Mardiansyah, Rabu (11/8/2010) mengatakan, jika sedang musim ombak besar puluhan hektare sawah milik 80 petani di desa Pasar Ipuh, Pulau Baru, Tanjung Harapan, dan Desa Medan Jaya terendam air laut.
"Setiap hari abrasi terus terjadi di sepanjang bibir pantai desa ini, akibatnya jarak antara air laut dengan sawah menjadi semakin dekat," katanya.
Ia menjelaskan, sebelumnya letak air laut yang sekarang ini merupakan ratusan hekatare hamparan sawah warga yang ada di desa ini.
"Sekarang sawah itu sudah tidak ada lagi sudah berubah jadi lautan," katanya menjelaskan.
Ia mengakui pergerakan ombak laut akibat abrasi pantai membuat wilayah desa menjadi semakin menyempit.
"Kami sudah sering menyampaikan ini kepada pemerintah setempat namun belum ada realisasinya sampai sekarang bahkan pemerintah dan DPRD kami ajak untuk melihat langsung kondisi pantai desa ini," jelasnya.
Sementara itu Camat Ipuh Kanadi, mengatakan pemerintah kecamatan sudah mengusulkan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten.
"kami sampaikan bahwa di wilayah ini sedang terjadi bencana alam dan butuh penanganan cepat dari pemerintah," katanya.
Pihaknya mengusulkan agar dibuat pemecah gelombang dan beberapa pengaman pantai dan bronjong.
Kepala Desa Pasar Ipuh, Mardiansyah, Rabu (11/8/2010) mengatakan, jika sedang musim ombak besar puluhan hektare sawah milik 80 petani di desa Pasar Ipuh, Pulau Baru, Tanjung Harapan, dan Desa Medan Jaya terendam air laut.
"Setiap hari abrasi terus terjadi di sepanjang bibir pantai desa ini, akibatnya jarak antara air laut dengan sawah menjadi semakin dekat," katanya.
Ia menjelaskan, sebelumnya letak air laut yang sekarang ini merupakan ratusan hekatare hamparan sawah warga yang ada di desa ini.
"Sekarang sawah itu sudah tidak ada lagi sudah berubah jadi lautan," katanya menjelaskan.
Ia mengakui pergerakan ombak laut akibat abrasi pantai membuat wilayah desa menjadi semakin menyempit.
"Kami sudah sering menyampaikan ini kepada pemerintah setempat namun belum ada realisasinya sampai sekarang bahkan pemerintah dan DPRD kami ajak untuk melihat langsung kondisi pantai desa ini," jelasnya.
Sementara itu Camat Ipuh Kanadi, mengatakan pemerintah kecamatan sudah mengusulkan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten.
"kami sampaikan bahwa di wilayah ini sedang terjadi bencana alam dan butuh penanganan cepat dari pemerintah," katanya.
Pihaknya mengusulkan agar dibuat pemecah gelombang dan beberapa pengaman pantai dan bronjong.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar