Pertamina Tolak Penuhi Tambahan BBM Mukomuko
Masyarakat Mukomuko, Bengkulu harus lebih sabar mengantri BBM. Pertamina menolak menambah kuota bahan bakar minyak di stasiun pengisian bahar umum di wilayah itu. Pasalnya, BUMN perminyakan itu khawatir terjadi penyimpangan. "Pertamina tidak mau menambah kuota BBM bersubsidi di beberapa SPBU di daerah ini, karena khawatir akan menjualnya ke industri," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Asrafil, kemarin.
Kepala Pengawas SPBU Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Apandi HR, mengatakan jatah BBM bersubsidi di daerah itu sebanyak delapan ton per hari, sudah tidak mencukupi. Soalnya, kebutuhan masyarakat yang ada di enam kecamatan sudah lebih besar.
"BBM yang didistribusikan Pertamina ini baru setengah hari sudah habis. Sedangkan setiap saat kendaraan roda dua dan roda empat ingin mendapatkan bahan bakar sejak pagi hingga sore hari," ujarnya.
Apandi mengatakan, bila premium masuk pagi tepat pukul 12.00 WIB sudah habis. Solar sekitar pukul 10.00 WIB, sudah tidak ada lagi.
Enam kecamatan yang membutuhkan BBM bersubsidi dari SPBU ini yakni kecamatan Ipuh, Kecamatan Malin Deman, Kecamatan Air Rami, Kecamatan Sungai Rumbai, Kecamatan Pondok Suguh, dan Kecamatan Teramang Jaya.
Pertumbuhan kendaraan di wilayah itu, sangat tinggi. Karena itu, wajar persediaan BBM cepat habis. Apalagi, aktivitas masyarakat pada enam kecamatan itu, sangat banyak. Belum lagi kendaraan yang melewati jalan nasional di daerah ini, juga sangat banyak.
Camat Ipuh Kanadi, mengatakan hampir setiap hari kendaraan roda empat dan dua selalu antre mengisi BBM. Soalnya, stok pihak SPBU tidak mampu melayani jumlah kendaraan yang sangat banyak. Sayangnya, Pertamina belum bisa memenuhi permintaan untuk tambahan pengadaan BBM itu.
Sumber : politikindonesia.com
Selamat Datang
Selamat Datang, Diharapkan bersedia untuk memberikan komentar dan saran. Terima Kasih
Minggu, 05 Desember 2010
Pertamina Khawatir BBM Bersubsidi Untuk Wilayah Mukomuko Akan Dijual Ke Industri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar