Selamat Datang

Selamat Datang, Diharapkan bersedia untuk memberikan komentar dan saran. Terima Kasih

Minggu, 30 Juni 2013

JALAN LINGKAR TANJUNG HARAPAN KEC IPUH KAB MUKOMUKO PERLU PERHATIAN

KONDISI JALAN LINGKAR TANJUNG HARAPAN

KONDISI JALAN LINGKAR TANJUNG HARAPAN YANG BERDEBU APABILA HARI PANAS

KONDISI JALAN LINGKAR TANJUNG HARAPAN YANG BERDEBU APABILA HARI PANAS


Sudah beberapa tahun belakang ini warga masyarakat Desa Tanjung Harapan dan sebagian warga Desa Pulai Payung Kecamatan Ipuh sangat membutuhkan perbaikan Jalan Lingkar Tanjung Harapan. Diduga banyak Warga Desa Tanjung harapan maupun yang rumahnya berada disepanjang jalan lingkar ini telah mengalami penyakit inpeksi saluran pernapasan akut (Ispa) akibat debu jalan lingkar yang hingga saat ini belum juga diperbaiki. Menurut beberapa warga "Debu yang dihasilkan apabila musim panas dan banyak kendaraan yang melewatinya maka akan luar biasa banyak, sampai masuk ke rumah warga, sehingga apabila musim panas banyak warga yang menutup pintu dan jendela rumah agar tidak masuk debu, meskipun teras rumah mereka masih banyak yang terkena debu”. Wajar saja kalau banyak warga yang mengkhawatirkan keluarga mereka terkena Ispa. Selain orang dewasa, warga juga sangat mengkhawatirkan banyak anak-anak juga dapat mengalami penyakit Ispa akibat menghirup debu dari jalan, maklum karena disepanjang jalan ini juga terdapat lokasi fasilitas pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut Sono salah seorang warga Desa Tanjung Harapan “kalau saya mengendarai kendaraan motor untuk berangkat kerja maupun keperluan lain, biasanya menempuh jalan melalui Desa Pasar Baru yang sudah di hotmix dan tidak berdebu, karena kalau melalui jalan Tanjung Harapan banyak debu apalagi jika berlintasan dengan kendaraan roda empat atau lebih”.


Selengkapnya...

WARGA DESA RETAK ILIR KEC IPUH KAB MUKOMUKO MEMBUTUHKAN JEMBATAN GANTUNG


JEMBATAN GANTUNG RETAK ILIR YANG SUDAH PUTUS DAN RUSAK



SEBERANG JEMBATAN GANTUNG YANG PUTUS MERUPAKAN KEBUN WARGA


Jembatan gantung memiliki panjang sekitar 80 meter yang berada di Desa Retak Ilir Kecamatan Ipuh sudah putus hampir sekitar 2 tahun atau sejak tahun 2011 lalu, sehingga warga terpaksa harus menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit yaitu alat transportasi rakitan yang terbuat dari susunan pohon bambu. Jembatan gantung tersebut merupakan akses warga untuk mengeluarkan sekitar 75 % hasil perkebunan, dimana apabila jembatan gantung tersebut dapat dipergunakan maka hanya memerlukan jarak sekitar 2 KM namun jika tidak dapat dipergunakan dan melalui jalan memutar melalui desa Retak Mudik maka akan menempuh jarak sekitar 15 KM. Sejak putusnya jembatan tersebut, mobilitas masyarakat desa tersebut menjadi terhambat karena sebelumnya masyarakat sangat bergantung pada jembatan itu. Belum lagi jika ingin mengangkut hasil pertanian warga harus mengangkutnya secara bertahap dan tidak maksimal sehingga warga kerap dirugikan. Warga kesulitan jika harus terus menerus menggunakan rakit jika ingin keluar mengangkut hasil pertanian. Apalagi jika arus sungai sedang deras, maka tidak ada yang berani menyebrangi sungai itu. Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan jembatan tersebut akan diperbaiki. 
Selengkapnya...